Minggu pagi di era 90-an hingga 2000-an adalah masa keemasan yang tak terlupakan bagi anak-anak. Jauh sebelum era streaming digital, kami duduk di depan “TV kotak”, menantikan deretan Kartun Ikonik yang tayang bergiliran. Tontonan ini bukan sekadar hiburan; mereka adalah bagian penting dari budaya, mengajarkan persahabatan, keberanian, dan imajinasi.

Daftar pertama yang tak terhindarkan adalah Doraemon. Robot kucing biru dari masa depan ini selalu siap membantu Nobita yang pemalas dengan Kantong Ajaibnya. Melalui alat-alat futuristiknya, kartun ini mengajarkan bahwa meskipun kita punya kekurangan, bantuan dan persahabatan sejati akan selalu ada. Doraemon adalah simbol Kartun Ikonik lintas generasi.

Selanjutnya, mari kenang Chibi Maruko-chan. Kehidupan sehari-hari Maruko yang polos, malas, namun penuh tingkah konyol bersama keluarganya di Jepang tahun 70-an, berhasil menciptakan kehangatan. Kartun ini menampilkan pelajaran berharga tentang keluarga, nilai-nilai kehidupan sederhana, dan bagaimana menghadapi masalah kecil dengan humor yang jenaka.

Tentu saja kita tidak bisa melupakan Dragon Ball Z. Kisah epik Son Goku yang tiada henti berlatih dan melawan musuh demi menyelamatkan bumi benar-benar memicu adrenalin. Dragon Ball Z menjadi Kartun Ikonik yang mendefinisikan genre anime aksi bagi banyak orang, mengajarkan pentingnya kerja keras dan semangat pantang menyerah.

Dari Amerika, ada SpongeBob SquarePants, spons laut kuning yang tinggal di nanas di Bikini Bottom. Kartun ini membawa humor yang absurd dan karakter yang sangat unik seperti Patrick dan Squidward. Meskipun tampak konyol, SpongeBob menyajikan sindiran halus dan cerita yang relevan bagi anak-anak hingga orang dewasa, menjadikannya Kartun Ikonik global.

Terakhir, ada Sailor Moon, pahlawan wanita yang menyuarakan kekuatan persahabatan dan keadilan. Usagi Tsukino dan para prajurit Sailor-nya melawan kekuatan jahat dengan catchphrase ikonis mereka. Sailor Moon memberikan inspirasi bagi banyak anak perempuan, menunjukkan bahwa kekuatan sejati datang dari hati dan solidaritas yang kuat.

Mengenang Kartun Ikonik ini adalah perjalanan kembali ke masa di mana kebahagiaan itu sederhana. Mereka membentuk ingatan kolektif yang mempersatukan generasi 90-an dan 2000-an. Meskipun layar sudah berubah, pesan dan semangat petualangan yang mereka berikan tetap abadi dalam kenangan.