Nahas! Gegara Iseng Makan Buah Kecubung, 3 Siswa SMPN 1 Demak Ditemukan Linglung dan Halusinasi di Hutan Somosari Jepara
Tindakan iseng berujung petaka dialami oleh tiga orang siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Demak yang ditemukan dalam kondisi linglung, bicara tidak karuan, dan diduga kuat mengalami halusinasi di kawasan Hutan Somosari, Desa Somosari, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Peristiwa yang terjadi pada Senin siang, 5 Mei 2025, sekitar pukul 13.00 WIB ini diduga kuat akibat ketiganya nekat mengonsumsi buah kecubung (Datura stramonium) yang tumbuh liar di sekitar area hutan tersebut saat mereka sedang bermain.
Kronologi kejadian bermula ketika ketiga siswa SMPN 1 Demak yang diketahui berinisial AR (14 tahun), BK (13 tahun), dan CN (14 tahun) melakukan perjalanan bersepeda dari Demak menuju kawasan wisata Pantai Kartini di Jepara. Dalam perjalanan, mereka memutuskan untuk beristirahat dan bermain di sekitar kawasan Hutan Somosari yang terletak di pinggir jalan. Di dalam hutan, mereka menemukan beberapa pohon kecubung yang sedang berbuah. Diduga karena rasa penasaran dan ketidaktahuan akan bahayanya, salah satu siswa memetik buah tersebut dan mengajak kedua temannya untuk mencicipinya. Mereka bertiga kemudian memakan bagian dalam buah kecubung tersebut.
Tak lama setelah mengonsumsi buah kecubung yang memiliki rasa sedikit manis namun menimbulkan efek pahit di lidah, ketiga siswa tersebut mulai menunjukkan gejala aneh seperti linglung, bicara tidak karuan, tertawa tanpa sebab, dan diduga kuat mengalami halusinasi visual dan pendengaran. Kondisi mereka yang semakin memprihatinkan dan terlihat kebingungan di dalam hutan kemudian ditemukan oleh seorang warga sekitar hutan yang sedang mencari kayu bakar. Warga tersebut curiga dengan perilaku aneh ketiga anak tersebut dan segera melaporkannya kepada perangkat desa setempat yang kemudian menghubungi pihak berwajib dan tim penyelamat.
Tim SAR gabungan dari BPBD Kabupaten Jepara, Polsek Batealit, dan relawan dari PMI Jepara segera melakukan evakuasi terhadap ketiga siswa tersebut dari dalam hutan. Mereka ditemukan dalam kondisi lemah dan masih dalam pengaruh efek buah kecubung. Tim medis yang tiba di lokasi segera memberikan pertolongan pertama dan kemudian membawa ketiga siswa tersebut ke Puskesmas Batealit untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.